Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, memahami cara memberikan saran atau suggestion adalah salah satu keterampilan komunikasi yang fundamental. Kemampuan ini tidak hanya penting dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga menjadi fokus utama dalam berbagai ujian, termasuk di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Khususnya bagi siswa kelas 11 semester 1, materi suggestion seringkali menjadi topik yang diujikan dalam berbagai bentuk soal. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai suggestion, mulai dari definisinya, struktur kalimatnya, hingga berbagai jenis ungkapan yang digunakan, dan yang terpenting, menyajikan contoh-contoh soal yang relevan untuk kelas 11 semester 1 beserta pembahasannya.
Apa Itu Suggestion?
Secara sederhana, suggestion merujuk pada tindakan menawarkan ide, rencana, atau kemungkinan kepada seseorang untuk dipertimbangkan. Tujuannya bisa beragam, mulai dari membantu memecahkan masalah, memberikan rekomendasi, hingga sekadar berbagi pandangan. Dalam konteks komunikasi, memberikan suggestion yang efektif berarti mampu menyampaikan ide dengan jelas, sopan, dan persuasif.
Dalam Bahasa Inggris, suggestion dapat diungkapkan dalam berbagai cara, baik secara formal maupun informal. Pemilihan ungkapan yang tepat sangat bergantung pada konteks situasi, hubungan antara pembicara dan lawan bicara, serta tingkat keseriusan saran yang diberikan.
Struktur Kalimat dan Ungkapan Umum dalam Suggestion
Sebelum kita melangkah ke contoh soal, penting untuk memahami struktur kalimat dan ragam ungkapan yang lazim digunakan untuk memberikan suggestion.
1. Menggunakan Modal Verbs
-
Should: Ini adalah modal verb yang paling umum digunakan untuk memberikan saran.
- Struktur: Subject + should + verb 1 (base form) + …
- Contoh: "You should study harder for the exam." (Kamu sebaiknya belajar lebih giat untuk ujian.)
- Contoh: "We should go to the cinema tonight." (Kita sebaiknya pergi ke bioskop malam ini.)
-
Ought to: Mirip dengan should, namun seringkali memiliki nuansa sedikit lebih kuat atau formal.
- Struktur: Subject + ought to + verb 1 (base form) + …
- Contoh: "You ought to apologize to her." (Kamu seharusnya meminta maaf padanya.)
- Contoh: "They ought to be more careful." (Mereka seharusnya lebih berhati-hati.)
-
Could: Digunakan untuk saran yang lebih halus atau sebagai pilihan.
- Struktur: Subject + could + verb 1 (base form) + …
- Contoh: "You could try this new restaurant. It’s great!" (Kamu bisa mencoba restoran baru ini. Sangat bagus!)
- Contoh: "We could watch a movie if you’re bored." (Kita bisa menonton film jika kamu bosan.)
2. Menggunakan Frasa Khusus
-
Let’s: Digunakan untuk saran yang melibatkan diri sendiri dan orang lain (ajakan).
- Struktur: Let’s + verb 1 (base form) + …
- Contoh: "Let’s eat something." (Ayo kita makan sesuatu.)
- Contoh: "Let’s finish this task quickly." (Ayo kita selesaikan tugas ini dengan cepat.)
-
How about / What about: Digunakan untuk menawarkan ide atau pertanyaan sebagai saran.
- Struktur: How about/What about + noun / gerund (-ing form) + …
- Contoh: "How about going to the beach this weekend?" (Bagaimana kalau pergi ke pantai akhir pekan ini?)
- Contoh: "What about a cup of coffee?" (Bagaimana kalau secangkir kopi?)
-
Why don’t we/you…?: Ungkapan pertanyaan yang berfungsi sebagai saran.
- Struktur: Why don’t + subject + verb 1 (base form) + …?
- Contoh: "Why don’t we take a break?" (Kenapa kita tidak istirahat saja?)
- Contoh: "Why don’t you ask him for help?" (Kenapa kamu tidak minta bantuannya saja?)
-
I suggest…: Ungkapan yang lebih langsung.
- Struktur: I suggest + noun / that + subject + verb 1 (base form) + …
- Contoh: "I suggest a new plan." (Saya menyarankan sebuah rencana baru.)
- Contoh: "I suggest that you should listen to your parents." (Saya menyarankan agar kamu mendengarkan orang tuamu.) (Catatan: should seringkali dihilangkan setelah that pada ungkapan ini).
-
It’s a good idea to…: Menekankan bahwa ide tersebut bagus.
- Struktur: It’s a good idea to + verb 1 (base form) + …
- Contoh: "It’s a good idea to review your notes before the test." (Adalah ide yang bagus untuk meninjau catatanmu sebelum ujian.)
Menerima dan Menolak Suggestion
Selain memberikan suggestion, siswa juga perlu memahami cara meresponsnya.
Menerima Suggestion (Accepting):
- "That’s a good idea."
- "Sure, why not?"
- "Sounds great!"
- "Okay, let’s do that."
- "I agree."
Menolak Suggestion (Declining):
- "No, thank you."
- "Maybe another time."
- "I don’t think that’s a good idea."
- "I’d rather not."
- "I have other plans."
Contoh Soal Suggestion Kelas 11 Semester 1
Berikut adalah berbagai jenis contoh soal yang sering muncul dalam ujian atau latihan untuk kelas 11 semester 1, lengkap dengan pembahasannya.
Tipe 1: Melengkapi Kalimat Rumpang
Dalam tipe soal ini, siswa diminta untuk mengisi bagian yang kosong dalam sebuah dialog atau monolog dengan ungkapan suggestion yang paling tepat.
Soal 1:
Andi: "I feel so tired. I stayed up late last night."
Budi: "You look exhausted. You should _____ earlier tonight."
A. sleep
B. sleeping
C. slept
D. to sleep
Pembahasan:
Kalimat "You should _____ earlier tonight" membutuhkan kata kerja bentuk dasar (verb 1) setelah modal verb "should". Pilihan A, "sleep", adalah bentuk dasar dari kata kerja tersebut.
- A. sleep (Verb 1) – Tepat
- B. sleeping (Gerund/Present Participle) – Salah
- C. slept (Verb 2/Past Participle) – Salah
- D. to sleep (Infinitive) – Salah
Jawaban: A. sleep
Soal 2:
Rina: "I’m really bored. There’s nothing to do."
Sinta: "____ go to the library? We can borrow some interesting books."
A. Let’s
B. Why don’t
C. How about
D. What about
Pembahasan:
Dialog ini menawarkan sebuah ide untuk mengatasi kebosanan Rina.
- A. Let’s: Biasanya diikuti oleh verb 1, dan seringkali merupakan ajakan langsung. "Let’s go to the library" lebih tepat jika Sinta juga ingin ikut.
- B. Why don’t: Struktur yang umum untuk saran. "Why don’t we go to the library?" adalah pilihan yang baik.
- C. How about: Diikuti oleh noun atau gerund. "How about going to the library?" atau "How about the library?" akan tepat.
- D. What about: Mirip dengan "how about". "What about going to the library?" atau "What about the library?" akan tepat.
Dalam konteks ini, ketiga pilihan B, C, dan D bisa saja benar tergantung pilihan kata selanjutnya. Namun, jika kita melihat pilihan yang ada dan menganggap ini adalah soal pilihan ganda tunggal, kita perlu memilih yang paling pas secara umum untuk pertanyaan saran. "Why don’t" dan "How about" seringkali diikuti dengan "we" dalam konteks ajakan bersama. Jika kalimatnya seperti ini: "Why don’t we go to the library?", itu adalah saran. "How about going to the library?" juga saran.
Mari kita perhatikan struktur yang paling mungkin dari pilihan yang diberikan. Jika kita memilih "Why don’t", kalimatnya akan menjadi "Why don’t go to the library?". Ini kurang tepat karena subjeknya hilang. Namun, jika kita mengasumsikan bahwa pilihan tersebut adalah bagian dari kalimat yang lebih panjang, misalnya "Why don’t we go to the library?", maka itu akan benar.
Jika kita melihat pilihan "Let’s", maka menjadi "Let’s go to the library", yang merupakan ajakan yang sangat umum dan tepat.
Jika kita melihat pilihan "How about", maka menjadi "How about go to the library?". Ini salah karena seharusnya "How about going to the library?".
Jika kita melihat pilihan "What about", maka menjadi "What about go to the library?". Ini juga salah.
Namun, seringkali dalam soal pilihan ganda, ada penyesuaian. Mari kita asumsikan bahwa pertanyaan ingin menguji kemampuan mengisi bagian awal kalimat saran.
- "Let’s go to the library?" – ini adalah ajakan, bukan pertanyaan saran.
- "Why don’t we go to the library?" – ini adalah pertanyaan saran yang umum.
- "How about going to the library?" – ini adalah pertanyaan saran yang umum.
- "What about going to the library?" – ini adalah pertanyaan saran yang umum.
Jika kita perhatikan soal dengan seksama, Sinta menawarkan ide.
Pilihan yang paling cocok untuk memulai kalimat saran yang berbentuk pertanyaan dan diikuti oleh ajakan bersama adalah "Why don’t we" atau "How about/What about + gerund".
Namun, jika kita meninjau kembali pilihan A: "Let’s". Jika Sinta mengatakan "Let’s go to the library", ini adalah ajakan yang langsung dan umum digunakan.
Jika kita melihat pilihan B: "Why don’t". Jika Sinta mengatakan "Why don’t we go to the library?", ini juga saran yang baik.
Jika kita melihat pilihan C: "How about". Jika Sinta mengatakan "How about going to the library?", ini juga saran yang baik.
Dalam kasus ini, seringkali ada satu jawaban yang paling "pas" atau paling umum digunakan dalam konteks percakapan sederhana. "Let’s" adalah ajakan yang sangat umum. Namun, "Why don’t" dan "How about" juga sangat umum digunakan untuk menawarkan ide.
Mari kita analisis kembali soal aslinya. Jika Sinta berkata "____ go to the library?", dan jawabannya adalah salah satu dari pilihan tersebut, maka kita harus melihat bagaimana frasa tersebut digunakan.
- "Let’s go to the library." (Kalimat ajakan, tidak diakhiri tanda tanya kecuali intonasinya bertanya).
- "Why don’t you go to the library?" (Saran untuk orang lain).
- "Why don’t we go to the library?" (Saran bersama).
- "How about going to the library?" (Saran).
- "What about going to the library?" (Saran).
Melihat pilihan yang ada dan frasa "go to the library", maka pilihan yang paling masuk akal untuk mengisi bagian rumpang di awal kalimat saran yang diajukan oleh Sinta kepada Rina (kemungkinan besar mereka akan pergi bersama atau Sinta menyarankan agar Rina pergi) adalah:
- Jika Sinta mengajak Rina pergi bersama: "Why don’t we go to the library?" atau "How about going to the library?" atau "What about going to the library?"
- Jika Sinta menyarankan Rina saja yang pergi: "Why don’t you go to the library?"
Melihat pilihan yang diberikan (tanpa "we" atau "you" secara eksplisit setelah pilihan), kita perlu memilih yang paling fleksibel atau paling umum.
"Let’s" biasanya diikuti verb 1. Jadi "Let’s go to the library."
"Why don’t" biasanya diikuti subjek lalu verb 1. Jadi "Why don’t we go to the library?" atau "Why don’t you go to the library?"
"How about" diikuti gerund atau noun. Jadi "How about going to the library?" atau "How about the library?"
"What about" diikuti gerund atau noun. Jadi "What about going to the library?" atau "What about the library?"
Karena soalnya hanya memiliki "____ go to the library?", ini mengindikasikan bahwa "go" adalah kata kerja utama.
Jika kita memilih "Let’s", maka "Let’s go to the library." menjadi kalimat ajakan yang kuat.
Jika kita memilih "Why don’t", maka kurang lengkap tanpa subjek.
Jika kita memilih "How about", maka kurang tepat karena "go" bukan gerund.
Namun, seringkali soal ujian Bahasa Inggris menguji pemahaman frasa secara utuh. Jika kita mempertimbangkan pilihan yang ada, dan konteksnya adalah menawarkan ide, maka "Let’s" adalah ajakan yang paling langsung dan umum.
Jika Sinta menyarankan Rina, mungkin dia berkata "Why don’t you go to the library?".
Jika mereka akan pergi bersama, "Let’s go to the library" adalah pilihan yang bagus.
Mari kita asumsikan soal ini menguji frasa yang umum digunakan. "Let’s" adalah ajakan yang sangat umum. Namun, "Why don’t" dan "How about" juga umum untuk saran.
Jika kita pertimbangkan bahwa Rina bosan, Sinta menawarkan sebuah kegiatan.
Dalam banyak referensi, "Let’s" digunakan untuk menyarankan suatu tindakan yang akan dilakukan bersama. "Why don’t we/you…?" dan "How about/What about + gerund?" adalah cara lain untuk memberikan saran.
Melihat struktur soal yang singkat, pilihan "Let’s" paling sesuai jika Sinta bermaksud mengajak Rina.
Namun, jika kita melihat soal asli di banyak buku, formatnya akan lebih jelas. Misalnya:
"Rina: ‘I’m really bored. There’s nothing to do.’
Sinta: ‘_____ we go to the library? We can borrow some interesting books.’"
Dalam kasus ini, jawabannya adalah "Why don’t".
Atau:
"Rina: ‘I’m really bored. There’s nothing to do.’
Sinta: ‘_____ going to the library? We can borrow some interesting books.’"
Dalam kasus ini, jawabannya adalah "How about" atau "What about".
Karena soal hanya "____ go to the library?", dan tanpa subjek "we" atau "you", serta tanpa gerund "going", maka kita harus memilih yang paling sesuai.
"Let’s" diikuti verb 1. Jadi, "Let’s go to the library." ini adalah kalimat lengkap yang masuk akal.
"Why don’t" membutuhkan subjek setelahnya.
"How about" membutuhkan gerund atau noun.
"What about" membutuhkan gerund atau noun.
Dengan mempertimbangkan konteks dan pilihan yang ada, "Let’s" adalah pilihan yang paling logis untuk melengkapi kalimat sebagai ajakan atau saran yang akan dilakukan bersama.
Re-evaluasi berdasarkan kebiasaan soal: Soal seperti ini seringkali menguji frasa yang umum. Jika pertanyaannya adalah saran, maka "Let’s" adalah salah satu cara paling umum untuk menyarankan suatu tindakan bersama.
- "Let’s go to the library." (Ajakan/Saran)
- "Why don’t we go to the library?" (Saran dalam bentuk pertanyaan)
- "How about going to the library?" (Saran dalam bentuk pertanyaan)
Jika kita melihat pilihan yang diberikan, dan kalimatnya hanya "____ go to the library?", maka "Let’s" adalah satu-satunya yang membentuk kalimat saran/ajakan yang utuh tanpa memerlukan kata tambahan.
Jawaban: A. Let’s (dengan asumsi ini adalah ajakan/saran bersama)
Soal 3:
Teacher: "The students seem to be struggling with this grammar topic."
Student: "Yes, Miss. _____ we practice more exercises?"
A. Let’s
B. How about
C. Why don’t
D. What about
Pembahasan:
Guru sedang mendiskusikan kesulitan siswa. Siswa kemudian memberikan saran kepada guru.
- A. Let’s: Biasanya untuk ajakan bersama antara pembicara dan lawan bicara. Guru dan siswa tidak akan "Let’s practice" bersama.
- B. How about: Diikuti gerund atau noun. "How about practicing more exercises?" akan tepat.
- C. Why don’t: Diikuti subjek + verb 1. "Why don’t we practice more exercises?" adalah saran yang sopan kepada guru.
- D. What about: Diikuti gerund atau noun. "What about practicing more exercises?" akan tepat.
Dalam konteks bertanya kepada guru, "Why don’t we…?" adalah ungkapan yang sopan dan umum digunakan untuk memberikan saran. "How about" dan "What about" juga bisa, tetapi perlu ditambahkan gerund ("practicing"). Pilihan C, "Why don’t", langsung diikuti oleh subjek ("we") dan kata kerja dasar ("practice"), menjadikannya pilihan yang paling sesuai untuk melengkapi kalimat tersebut.
Jawaban: C. Why don’t
Tipe 2: Memilih Jawaban yang Tepat dalam Dialog
Dalam tipe soal ini, siswa diminta untuk memilih respons atau ungkapan yang paling sesuai dalam sebuah dialog.
Soal 4:
Lisa: "I have a terrible headache."
Mark: "Oh, I’m sorry to hear that. _____ take some medicine?"
A. Shall I
B. Should you
C. Let’s
D. How about
Pembahasan:
Mark menawarkan bantuan kepada Lisa yang sedang sakit kepala.
- A. Shall I: Digunakan untuk menawarkan bantuan atau bertanya tentang niat. "Shall I take some medicine?" (Apakah saya akan minum obat?) – Ini bukan saran untuk Lisa. Namun, jika Mark bertanya "Shall I get you some medicine?", itu tawaran bantuan. Tapi di sini pertanyaannya adalah "____ take some medicine?", yang menyiratkan obat untuk Lisa. Jika Mark bertanya "Shall I take some medicine for you?", itu akan cocok. Namun, dengan "take some medicine" saja, ini kurang pas.
- B. Should you: Ini adalah saran yang diberikan kepada orang lain. "You should take some medicine." (Kamu sebaiknya minum obat.) Jika kalimatnya adalah "You should take some medicine", itu adalah saran langsung. Tapi di sini ada bagian rumpang di awal.
- C. Let’s: Ajakan bersama. "Let’s take some medicine." Ini berarti Mark juga akan minum obat bersama Lisa, yang mungkin bukan inti dari tawarannya.
- D. How about: "How about take some medicine?" ini salah secara tata bahasa, seharusnya "How about taking some medicine?".
Mari kita tinjau kembali pilihan A. "Shall I" bisa digunakan untuk menawarkan sesuatu. Jika Mark berkata "Shall I get you some medicine?", itu adalah tawaran. Namun, jika Mark bertanya "Shall I take some medicine?", itu artinya dia yang akan minum obat.
Ini adalah soal yang sedikit membingungkan jika diinterpretasikan secara literal. Namun, dalam konteks memberikan saran atau tawaran bantuan, "Shall I" seringkali digunakan untuk menawarkan bantuan langsung. Jika kita mengasumsikan bahwa Mark bermaksud menawarkan untuk membelikan atau mengambilkan obat untuk Lisa, maka "Shall I get you some medicine?" adalah bentuk yang benar. Namun, dengan "take some medicine" saja, pilihan A kurang pas sebagai saran langsung.
Mari kita lihat pilihan lain. Jika soal ini menguji cara memberikan saran, maka "Should you take some medicine?" adalah saran langsung. Tapi ada rumpang di awal.
Jika kita kembali ke "Shall I", terkadang dalam percakapan informal, "Shall I take some medicine?" bisa diartikan sebagai "Shall I get some medicine for you?". Ini adalah interpretasi yang mungkin.
Mari kita pertimbangkan konteks: Lisa sakit kepala. Mark ingin membantu.
Pilihan yang paling masuk akal sebagai saran atau tawaran bantuan adalah:
- "You should take some medicine." (Saran langsung)
- "How about taking some medicine?" (Saran)
- "Why don’t you take some medicine?" (Saran)
- "Shall I get you some medicine?" (Tawaran bantuan)
Jika kita melihat pilihan yang diberikan:
A. Shall I – Jika diartikan sebagai tawaran bantuan untuk mengambilkan obat, ini masuk akal.
B. Should you – Ini adalah saran, tetapi strukturnya kurang pas jika diisi di rumpang.
C. Let’s – Ajakan bersama, kurang pas.
D. How about – Perlu gerund.
Dalam banyak soal, "Shall I" digunakan untuk menawarkan bantuan. Jika kita mengasumsikan bahwa Mark menawarkan untuk mengambilkan obat untuk Lisa, maka "Shall I get you some medicine?" adalah kalimat yang tepat. Namun, karena kalimatnya adalah "____ take some medicine?", dan pilihan yang diberikan adalah "Shall I", maka kita harus mengasumsikan bahwa ini adalah bentuk informal dari menawarkan bantuan untuk mengambilkan obat.
Jawaban: A. Shall I (dengan asumsi ini adalah tawaran bantuan yang informal)
Soal 5:
Budi: "I’m going to visit my grandparents this weekend. I’m so excited!"
Ani: "That’s nice! _____ you buy them some souvenirs?"
A. Should
B. Could
C. Would
D. May
Pembahasan:
Ani memberikan sebuah saran kepada Budi.
- A. Should: Digunakan untuk saran. "Should you buy them some souvenirs?" ini kurang tepat karena seolah bertanya apakah Budi memiliki kewajiban untuk membeli. Lebih tepat "You should buy them some souvenirs" atau "Should I buy them some souvenirs?" (jika Ani yang bertanya).
- B. Could: Digunakan untuk saran yang lebih halus atau kemungkinan. "Could you buy them some souvenirs?" ini adalah permintaan, bukan saran.
- C. Would: Digunakan untuk tawaran, permintaan sopan, atau kondisi. "Would you buy them some souvenirs?" ini juga lebih ke permintaan.
- D. May: Digunakan untuk izin atau kemungkinan.
Mari kita perhatikan kembali soal ini. Ani ingin memberikan ide atau saran kepada Budi. Saran yang paling umum untuk ini adalah "You should buy them some souvenirs." atau "Why don’t you buy them some souvenirs?".
Jika kita melihat pilihan yang ada, dan mengisi bagian rumpang:
A. "Should you buy them some souvenirs?" – Ini terdengar seperti pertanyaan tentang kewajiban, bukan saran.
B. "Could you buy them some souvenirs?" – Ini adalah permintaan.
C. "Would you buy them some souvenirs?" – Ini juga permintaan sopan.
D. "May you buy them some souvenirs?" – Ini tidak masuk akal.
Ada kemungkinan soal ini salah ketik atau menguji konsep yang sedikit berbeda. Namun, jika kita menganggap bahwa Ani sedang memberikan sebuah ide yang baik untuk Budi, dan Budi yang akan melakukan tindakan tersebut, maka "Should" seringkali digunakan dalam konteks saran.
Mari kita ubah sedikit kalimatnya agar lebih jelas:
Jika Ani berkata kepada Budi: "You ____ buy them some souvenirs." Maka jawabannya adalah "should".
Namun, karena ada rumpang di awal, dan bentuknya adalah pertanyaan, mari kita lihat lagi.
Jika Ani ingin menyarankan Budi untuk membeli oleh-oleh, Ani bisa berkata:
"Why don’t you buy them some souvenirs?"
"How about buying them some souvenirs?"
"It would be a good idea if you buy them some souvenirs."
Melihat pilihan yang ada, dan mengasumsikan bahwa Ani ingin menyarankan Budi, maka pilihan yang paling mendekati adalah "Should". Namun, format pertanyaannya agak janggal.
Mari kita coba interpretasi lain. Mungkin Ani sedang bertanya kepada Budi apakah Budi akan membeli oleh-oleh, dan Ani menyebutkan sebuah ide.
"That’s nice! ____ you buy them some souvenirs?"
Jika Ani bertanya, maka A, B, C, D semuanya bisa menjadi awalan pertanyaan.
Namun, jika kita melihat konteksnya sebagai saran, dan seringkali soal ujian menguji penggunaan "should" untuk saran, mari kita lihat kemungkinan ini:
Jika Ani ingin memberi saran, dia bisa bilang: "You should buy them some souvenirs."
Jika dia ingin mengajukan ide dalam bentuk pertanyaan yang menyarankan: "Why don’t you buy them some souvenirs?"
Melihat pilihan A: "Should". Jika kita mengisi "Should", kalimatnya menjadi "Should you buy them some souvenirs?". Ini seperti bertanya tentang keharusan.
Mari kita pertimbangkan kemungkinan lain. Mungkin pertanyaan ini menguji ungkapan yang mirip dengan saran, misalnya ide atau usulan.
Pilihan B "Could" bisa menjadi permintaan sopan. "Could you buy them some souvenirs?" (Bisakah kamu membelikan mereka oleh-oleh?)
Pilihan C "Would" juga bisa menjadi permintaan sopan. "Would you buy them some souvenirs?" (Maukah kamu membelikan mereka oleh-oleh?)
Jika kita melihat konteks "I’m so excited!", Ani ingin merespons dengan positif dan memberikan ide.
Dalam banyak materi suggestion, ungkapan "Should" adalah yang paling dominan untuk saran.
Jika kita mengasumsikan bahwa Ani ingin menyarankan agar Budi membeli oleh-oleh, maka "You should buy them some souvenirs." adalah saran langsung.
Jika Ani ingin mengajukan ide dalam bentuk pertanyaan yang menyarankan, dia bisa berkata: "How about buying them some souvenirs?" atau "Why don’t you buy them some souvenirs?".
Kembali ke soal dan pilihan:
A. Should: "Should you buy them some souvenirs?" – Aneh sebagai saran langsung.
B. Could: "Could you buy them some souvenirs?" – Permintaan sopan.
C. Would: "Would you buy them some souvenirs?" – Permintaan sopan.
Dalam beberapa konteks, "Should" dapat digunakan dalam pertanyaan retoris atau untuk menyarankan sesuatu kepada orang lain, meskipun strukturnya tidak sesederhana "You should…".
Namun, jika kita membandingkan dengan pilihan lain, B dan C lebih condong ke permintaan. Jika tujuannya adalah saran, maka "Should" lebih relevan dengan konsep saran.
Mari kita cari contoh soal serupa. Seringkali, jika ada rumpang di awal kalimat saran yang berbentuk pertanyaan, "Why don’t" atau "How about" adalah pilihan yang umum. Namun, itu tidak ada di sini.
Jika kita mempertimbangkan bahwa Ani ingin memberikan saran yang bersifat positif, dan "Should" adalah kata kunci untuk saran, mari kita pilih A. Ada kemungkinan soal ini menguji pemahaman bahwa "Should" dapat muncul dalam pertanyaan yang menyarankan sesuatu, meskipun tidak sesempurna "Why don’t you…".
Jawaban: A. Should (dengan catatan bahwa soal ini bisa diperdebatkan dan formatnya kurang ideal untuk menguji suggestion secara eksplisit).
Tipe 3: Mencocokkan Situasi dengan Ungkapan Suggestion
Dalam tipe soal ini, siswa diberikan deskripsi situasi dan diminta untuk memilih ungkapan suggestion yang paling sesuai.
Soal 6:
Your friend looks sad because he failed his exam. What would you say to him?
A. "You should study harder next time."
B. "Let’s go to the party!"
C. "I suggest you watch a movie."
D. "How about we go to the mall?"
Pembahasan:
Situasinya adalah teman sedih karena gagal ujian. Ungkapan yang diberikan haruslah menyemangati atau memberikan saran konstruktif.
- A. "You should study harder next time.": Ini adalah saran yang langsung dan relevan untuk memperbaiki hasil ujian di masa depan.
- B. "Let’s go to the party!": Ini adalah ajakan untuk bersenang-senang, yang mungkin tidak tepat untuk seseorang yang sedang sedih karena gagal ujian, kecuali jika tujuannya adalah untuk menghibur. Namun, saran belajar lebih relevan dengan akar masalahnya.
- C. "I suggest you watch a movie.": Menonton film bisa menjadi hiburan, tetapi kurang fokus pada solusi masalah ujian.
- D. "How about we go to the mall?": Sama seperti opsi B dan C, ini adalah saran hiburan yang tidak langsung mengatasi masalah kegagalan ujian.
Oleh karena itu, saran yang paling tepat untuk membantu teman dalam situasi ini adalah menyarankan agar dia belajar lebih giat di kesempatan berikutnya.
Jawaban: A. "You should study harder next time."
Tipe 4: Menerjemahkan dan Memilih Ungkapan yang Tepat
Terkadang, soal akan memberikan kalimat dalam Bahasa Indonesia dan meminta terjemahan atau ungkapan Bahasa Inggris yang paling tepat.
Soal 7:
Terjemahan yang paling tepat untuk kalimat "Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain?" dalam Bahasa Inggris adalah…
A. "Let’s go to the playground."
B. "Why don’t we go to the playground?"
C. "How about going to the playground?"
D. Semua jawaban di atas benar.
Pembahasan:
Kalimat "Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain?" adalah sebuah ajakan atau saran yang melibatkan kedua belah pihak.
- A. "Let’s go to the playground.": Ini adalah ajakan langsung yang umum digunakan.
- B. "Why don’t we go to the playground?": Ini adalah bentuk saran dalam bentuk pertanyaan yang sangat umum.
- C. "How about going to the playground?": Ini juga bentuk saran dalam bentuk pertanyaan yang menggunakan gerund.
Ketiga ungkapan tersebut adalah cara yang valid dan umum digunakan untuk menyampaikan ide yang sama dalam Bahasa Inggris. Oleh karena itu, semua jawaban di atas benar.
Jawaban: D. Semua jawaban di atas benar.
Tips Menghadapi Soal Suggestion
- Pahami Konteks: Selalu baca dialog atau situasi dengan cermat untuk memahami tujuan dari suggestion (apakah itu saran umum, tawaran bantuan, ajakan, dll.).
- Perhatikan Struktur Kalimat: Ingatlah pola kalimat yang benar untuk setiap ungkapan suggestion (misalnya, should + verb 1, how about + gerund/noun, let’s + verb 1).
- Perhatikan Lawan Bicara: Tingkat formalitas dan keakraban akan memengaruhi pilihan ungkapan.
- Latihan Beragam Tipe Soal: Seperti yang dicontohkan di atas, soal suggestion bisa muncul dalam berbagai format. Semakin banyak berlatih, semakin terbiasa.
- Perluas Kosakata: Pelajari ungkapan-ungkapan lain yang berkaitan dengan memberikan saran, menerima, atau menolaknya.
Kesimpulan
Memahami dan mampu menggunakan ungkapan suggestion dengan tepat adalah keterampilan penting dalam komunikasi Bahasa Inggris. Dengan menguasai berbagai struktur kalimat dan ungkapan yang telah dibahas, serta berlatih melalui berbagai contoh soal, siswa kelas 11 semester 1 dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam menghadapi ujian maupun dalam interaksi sehari-hari. Teruslah berlatih, dan Anda akan semakin mahir dalam memberikan saran yang efektif dan sopan!

Tinggalkan Balasan